CHANNELBALI Denpasar | Sosialisasi terkait pentingnya penerapan protokol kesehatan dan tanggap penularan Covid-19 terus digaungkan Tim Penggerak PKK Provinsi Bali yang diketuai oleh Ny Putri Suastini Koster. Sosialisasi pentingnya “Ingat Pesan Ibu 3M” dilakukan melalui media massa, baik elektronik maupun cetak, sehubungan terhalang oleh pandemi Covid-19 dan imbauan untuk tidak berkumpul di tengah keramaian.
Sosialisasi ini sangat penting mengingat sudah hampir sembilan bulan dunia, khususnya Bali menghadapi pandemi, di mana penyebaran Virus Corona di tengah masyarakat masih saja terjadi. Hal ini dilihat dari data kasus Covid-19 yang masuk setiap hari.
Tercatat penambahan kasus terinfeksi Covid-19 sebanyak 103 orang sehingga total terkonfirmasi positif sebanyak 13.263 orang dengan jumlah pasien meninggal dunia sebanyak 411 di Bali. Kondisi ini menunjukkan bahwa masih ada yang kurang tanggap terhadap penerapan protokol kesehatan yang baik dan benar. Hal ini disampaikan Ny Putri Suastini Koster saat diundang sebagai narasumber dalam dialog Perempuan Bali Bicara, di salah satu media televisi (BaliTV) yang mengangkat tema “Tanggap Covid-19, Ingat Pesan Ibu 3M” Senin 23/11/2020.
Menurut Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny Putri Suastini Koster, masyarakat harus tenang dalam menjalani dan menghadapi sesuatu yang sedang menghampiri hidup kita sebagai musibah dan cobaan hidup.
“Sebagai ujung tombak perlindungan keluarga, seorang ibu jangan ikut panik dan menyerah dalam sebuah kondisi apapun, karena dalam keadaan tenang akan memunculkan ide-ide baru dalam menumbuhkan bakat terpendam. Contohnya, saat pandemi Covid-19 mewabah dan membuat sebagian besar perekonomian Bali terpukul, maka banyak sekali muncul bakat dari seorang perempuan/ ibu dalam upayanya meneruskan kehidupan,” tegas Ny Putri Koster.
Kondisi ini mengharuskan semua pihak beralih haluan dalam memenuhi kebutuhan dapur, baik dengan inovasi dengan ide-ide dan bakat baru. Salah satunya adalah memanfaatkan halaman rumah menjadi HATINYA PKK yakni halaman/ taman asri, tenteram, indah dan nyaman yang bermanfaat dan menghasilkan bahan makanan pokok sehari-hari, seperti sayur, cabai, terong, tomat dan lainnya.
“Usahakan rumah menjadi tempat ternyaman saat ini bagi seluruh anggota keluarga, karena dipastikan kondisi yang serba tidak menentu ini menjadikan pasangan suami istri harus berfikir lebih keras berjuang melanjutkan kehidupan ini,” imbuhnya.
Lanjutnya, saat ini banyak suami ataupun istri yang harus menghabiskan waktu lebih banyak di rumah, pasti akan menimbulkan stres dan kekhawatiran, tetapi jangan sampai ada pertengkaran atau kekerasan dalam rumah tangga. Selain akan berdampak pada psikologis anak-anak juga akan menimbulkan tekanan pada pasangan suami-istri tersebut.
Menurut dia, kesempatan ini untuk lebih berbagi dan mengharmoniskan komunikasi antara anggota keluarga yang ada, mari kita semua mengambil hikmah dari pandemi Covid-19 ini, mungkin alam mengajak kita jeda sejenak memikirkan apa yang sudah kita lakukan selama ini terhadap semesta, semoga saat ini menjadikan kita tahu bahwa alam membutuhkan perhatian kita sebagai manusia untuk kembali saling menghormati keberadaan mereka sebagai habitat alam yang saat ini mungkin juga sudah merasa terusik dengan tangan tangan yang kurang konsisten menjaga kebersihan udara.
“Tumbuhkan konsep Tri Hita Karana dalam diri sehingga antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan alam serta manusia dengan manusia yang lainnya dapat hidup harmonis di atas bumi yang kita cintai ini,” ucapnya. (ChannelPress)