oleh

Menuju Pariwisata Berkualitas, Dinas Pariwisata Siapkan Raperda Standarisasi Pariwisata

CHANNELBALI Denpasar | Dinas Pariwisata Provinsi Bali tengah merancang Ranperda Standar Penyelenggaraan Kepariwisataan Bali. Dengan mengundang sejumlah pelaku pariwisata baik yang berada di bawah naungan Bali Tourism Board, tokoh pariwisata serta akademisi, diharapkan bisa mendapat masukan untuk isi Raperda, yang dilaksanakan dalam Forum Group Discussion (FGD) di ruang rapat Soka, Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Denpasar, Rabu (15/1). 

Menurut Kepala Dinas Pariwisata Daerah (Disparda) Bali, I Putu Astawa, FGD ini menjadi faktor untuk meningkatkan kualitas pariwisata Bali ke depannya baik dari sisi pelayanan, destinasi, aktivitas wisata, SDM, produk wisata dan lainnya, serta menghindari penurunan kuliatas industri wisata ke depan. 

Ke depan menurutnya di dalam Perda itu akan mengatur 4 pilar, diantaranya pilar destinasinya, industrinya, pemasaran dan pilar kelembagaan kita. Semua harus mengikuti standar-standar yang kita atur di dalam Perda itu meliputi produknya apa, pelayanannya seperti apa, pengelolaannya seperti apa ?

Menurut dia, semua yang berkaitan dengan kepariwisataan di pulau Dewata, harus memiliki standar, selanjutnya akan dituangkan pada pasal demi pasal di Perda tersebut.

“Harus semua kita arahkan sesuai standar dan semuanya nanti akan dijelaskan pada pasal-pasal di dalam Perda itu. Sekarang kita sosialisasikan, FGD-kan dengan harapan dapat penyempurnaan dari rancangan yang telah kita susun. Untuk dibahas secara bersama-sama. Selanjutnya akan menjadi Perda yang akan dibahas antara eksekutif dan legislatif,” ujarnya.  

Dilanjutkan Astawa, pencapaian kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dari tahun 2018 ke 2019 mengalami peningkatan, walaupun sedikit mengalami perlambatan. Peningkatan sekitar 200 ribuan turis mancanegara dikarenakan tahun-tahun politik, isu bencana dan kondisi ekonomi global yang belum stabil.

Pemerintah Provinsi Bali kata dia, ke depan tidak hanya menargetkan jumlah, namun juga bagaimana mengupayakan wisatawan dapat tinggal lebih lama dan pengeluarannya pun semakin banyak.

Guna mencapai hal itu, menurut dia, para pelaku di industri ini penting untuk menentukan paket-paket tur yang akan dijual, agar wisatawan betah melakukan kegiatatan wisata di Bali. “Paket wisata apa yang bisa kita jual termasuk dalam standarisasi ini juga kita bahas,” imbuhnya. 

Pihaknya akan mengajak pelaku industri pariwisata Bali untuk mengatur paket-paket yang menarik keinginan wisatawan menambah masa tinggal. “Sehingga wisatawan bisa tinggal lebih lama,” cetusnya.

Dia menambahkan, banyak potensi untuk menambah masa tinggal wisatawan, karena Bali memiliki aktivitas wisata yang beragam mulai dari di Bali Selatan, Timur, Barat dan Utara. Selain itu aktivitas wisata bahari diyakini mampu meningkatkan masa tinggal wisatawan.

“Harapan kami ke depan, selain jumlah lebih banyak kualitas lebih tinggi secara angka lebih banyak juga, 10 sampai 15 persen peningkatan setiap tahun, harapan tahun 2020, sekurang-kurangnya 6,5 juta wisman berkunjung ke Bali,” harap Astawa. (ChannelPress)